Krisis yang tidak terkendali dan tidak diselesaikan secara sistematis akan menimbulkan persoalan baru. Padahal krisis adalah sebuah kenicayaan dalam organisasi.
Fase krisis terjadi bisa karena faktor internal maupun eksternal. Komplain pelanggan, komentar publik – netizen, isu konflik internal, pencemaran nama baik, dan masih banyak lagi.
So, Insan Cita enggak usah galau kalau saat ini dalam fase krisis. Berikut kami bagikan tips 5 langkah hadapi krisis komunikasi:
- Bentuk Tim krisis
Hal pertama yang harus dilakukan adalah membentuk tim krisis. Tim ini setidaknya terdiri dari ahli komunikasi, legal, riset, media, dan divisi terkait.
Beberapa perusahaan sejak awal telah membentuk tim khusus mengantisipasi dan menghadapi krisis. PR strategis biasanya masuk dalam tim ini. Namun tidak sedikit organisasi baru membentuk tim ketika krisis telah terjadi (during crisis).
- Riset
Langkah kedua adalah penyelidikan dan pemetaan. Beberapa metode dalam penyusunan strategi bisa digunakan. Seperti SWOT ataupun SOAR.
Tahap ini, tim akan memetakan siapa saja yang terlibat, kelompok pendukung, potensi serangan, isu yang berkembang, pihak yang dirugikan, pihak yang diuntungkan, dan strategi komunikasi termasuk pesan postif yang akan digunakan.
- Cari dukungan
Setelah mendapatkan data dan hasil analisis, langkah selanjutnya adalah mencari dukungan. Komunikasi lintas divisi, negosiasi dengan pihak yang terlibat bisa dilakukan untuk meminimalisir dampak krisis.
Dukungan pelanggan, karyawan, dan manajemen sangat diperlukan dalam fase ini. Kemampuan untuk mengendalikan isu yang berkembang agar tidak meluas juga dibutuhkan.
- Komunikasi publik dan pesan positif
Memilih juru bicara dan pesan positif yang tepat adalah langkah kunci. Karena komunikasi yang baik dan efektif merupakan hal krusial dalam menghadapi krisis komunikasi.
Seorang juru bicara haruslah orang yang pandai berbicara di depan publik. Memiliki integritas serta memahami situasi dan kondisi perusahaan. Juru bicara juga harus memahami permasalahan yang dihadapi.
Beberapa alternatif kegiatan bisa dilakukan, seperti konferensi pers, temu manejemen, negosiasi, dan taktik komunikasi lainnya. Yang paling penting adalah memilih pesan positif yang ingin disampaikan, jika memang organisasi melakukan kesalahan, maka mengakui kesalahan dan meminta maaf dengan tulus akan lebih baik daripada defensif.
- Ubah jadi kesempatan
Setiap krisis pasti memiliki hal baik yang bisa dimanfaatkan apabila ditangani dengan tepat dan cepat. Krisis komunikasi organisasi dapat menjadi kesempatan yang menguntungkan. Media coverage, popularitas, bahkan mampu menaikan reputasi.
Dalam menghadapi krisis, ketenangan dan langkah sistematis sangat diperlukan. Meskipun krisis telah selesai atau justru belum terjadi, PR strategis harus terus melakukan pemantauan (monitor).
Upaya untuk melindungi brand dan reputasi perusahaan adalah pekerjaan berkesinambungan. Setelah krisis, PR harus bergerak cepat mengembalikan tone positif.
Gimana Insan Cita siap hadapi krisis?
Masih banyak lo yang bisa Insan Cita pelajari untuk menjadi ahli komunikasi. Di Universitas Insan Cita Indonesia ada program studi Komunikasi Digital.
Untuk mengasah keahlian profesional, Insan Cita juga bisa bergabung dalam Student Union Insan Cita PR (ICPR). Beragam kegiatan pelatihan, kerja lapangan, terlibat dalam kegiatan PR, dan info peluang seputar PR bisa juga Insan Cita dapatkan.
Jangan lewatkan kesempatan ini ya, segera bergabung dengan klik pmb.uici.ac.id atau hotline (+62) 812-2520-6609.
Yuk mulai perjalanan #tumbuhbersamaUICI
Dirangkum dari berbagai sumber:
Boudreaux,Brian. 2005.Thesis. Exploring a Multi-Stage Model of Crisis Management: Utilities, Hurricanes and Contigency. Master of Arts in Mass Communication University in Florida.
Webinar bersama Corporate Communications Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin (3/3/2021) bertajuk “PR is King, Internal Communication is Princess”