Sebagai agama dengan jumlah pemeluk terbesar di Indonesia, Islam memiliki peranan penting dalam perjuangan merebut kemerdekaan dari penjajah.
Perjuangan kelompok Islam pada masa penjajahan ini terlihat banyaknya perlawanan dari ulama dan santri. Clifford Geertz menyebut, antara tahun 1820-1880 di Indonesia telah terjadi empat kali perlawanan besar yang dimotori ulama-santri.
Ada perlawanan santri di Sumatera Barat (1821-1828), Perang Jawa (1825-1830), Perlawanan di Barat Laut Jawa pada 1840 dan 1880, serta Perang Aceh pada 1873-1903.
Selain berbasiskan pesantren, perlawanan terhadap penjajah juga dilakukan oleh kelompok Islam melalui organisasi modern.
Dalam artikel ini, kami akan membahas 6 organisasi Islam yang turut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia yang dilansir dari kompas.com.
Jamiat Kheir
Jamiat Kheir adalah salah satu organisasi Islam tertua di Indonesia, didirikan pada tahun 1901 di Jakarta.
Organisasi ini didirikan oleh para pedagang Arab, yaitu Sayid Muhammad Al-Fakhir ibn ‘Abd Al Rahman Al Mashhur, Sayid Muhammad ibn ‘Abd Allah ibn Sihab, Sayid Idrus ibn Ahmad ibn Sihab, dan Sayid Shaykhan ibn Sihab.
Organisasi ini didirikan untuk memajukan pendidikan dan keagamaan di kalangan umat Islam. Fokus utama Jamiat Kheir adalah mendirikan sekolah-sekolah yang mengajarkan ilmu pengetahuan umum dan agama.
Organisasi ini berperan penting dalam membangkitkan kesadaran nasional di kalangan umat Islam pada masa kolonial Belanda.
Sarekat Islam
Sarekat Islam (SI) didirikan pada tahun 1905 oleh Haji Samanhudi di Surakarta. Awalnya, organisasi ini bernama Sarekat Dagang Islam dan bertujuan untuk melindungi kepentingan para pedagang Muslim dari persaingan pedagang asing.
Namun, di bawah pimpinan H.O.S. Tjokroaminoto, SI berkembang menjadi organisasi massa yang memperjuangkan hak-hak rakyat dan melawan penindasan kolonial.
Pada tahun 1912, Tjokroaminoto mengubah nama SDI menjadi SI. di bawah Tjokroaminoto, SI menjadi salah satu organisasi yang berperan dalam memupuk semangat nasionalisme di Indonesia.
Perserikatan Ulama
Perserikatan Ulama didirikan pada tahun 1911 di Majalengka, Jawa Barat, oleh K.H. Abdul Halim. Organisasi ini bertujuan untuk memperjuangkan pendidikan Islam dan membina para ulama agar lebih memahami dan mengajarkan ajaran Islam dengan baik.
Perserikatan Ulama juga aktif dalam mendirikan madrasah dan pesantren serta memberikan pendidikan kepada masyarakat luas.
Muhammadiyah
Muhammadiyah, yang saat ini menjadi salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, didirikan pada 18 November 1912. Pendiri Muhamadiyah adalah KH Ahmad Dahlan.
Perjuangan Muhammadiyah ditunjukkan dengan berdirinya berbagai sekolah, rumah sakit, panti asuhan, dan lembaga sosial lainnya. Dengan format organisasi modern, Muhammadiyah menjadi gerakan Islam yang terstruktur dan terorganisir dengan baik.
Hingga saat ini, Muhammadiyah tetap menjadi salah satu organisasi Islam terbesar dan paling berpengaruh di Indonesia.
Al Irsyad
Organisasi Al-Irsyad didirikan di Jakarta pada 6 September 1914 oleh Syekh Ahmad Surkati, seorang ulama besar kelahiran Sudan.
Al Irsyad mendirikan banyak sekolah dan lembaga pendidikan yang mengajarkan ilmu pengetahuan umum dan agama. Organisasi ini juga berperan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui jalur pendidikan dan dakwah.
Nahdlatul Ulama
Nahdlatul Ulama (NU) didirikan oleh para ulama di bawah pimpinan KH Hasyim Asy’ari pada 31 Januari 1926. Sejarah menunjukkan bahwa NU menjadi bagian tidak terpisahkan dari perjuangan meraih kemerdekaan Indonesia.
Sejak kelahirannya, NU menjadi wadah perjuangan untuk menentang segala bentuk penjajahan dan melakukan dakwah agar kesatuan NKRI senantiasa terjaga.
Saat ini NU merupakan organisasi keagamaan terbesar di Indonesia. NU juga aktif dalam bidang pendidikan dengan mendirikan madrasah, pesantren, dan lembaga pendidikan tinggi.