Analogi Bawang: Tahapan Membangun Sebuah Hubungan #Bahas Teori

Artikel-Jurnal & Riset

Nike Ardina

Head of Public Relations of Universitas Insan Cita Indonesia

Setiap individu memiliki pendapat, keyakinan, prasangka, serta perasaan yang berlapis-lapis. Saat mengenal orang lain, sebagian lapisan itu terbuka seperti kelopak bawang. Analogi lapisan bawang ini digunakan oleh Altman dan Taylor dalam Teori Penetrasi Sosial (Social Penetration Theory -SPT).

Teori komunikasi ini berkaitan dengan proses pembentukan relasi atau hubungan ketika individu beranjak dari komunikasi yang superfisial ke komunikasi yang lebih intim. Keintiman ini tidak hanya mengacu secara fisik namun juga secara emosional dan intelektual.

Dengan analogi bawang, lapisan terluar seseorang menunjukkan keterbukaan yang dilihat dari penyampaian informasinya kepada publik. Seperti citra diri (Image) yang bisa langsung dipersepsikan oleh siapapun.

Sementara lapisan terdalam merupakan uraian paling detail dan rinci mengenai nilai-nilai, konsep diri, konflik yang belum terselesaikan, dan emosi yang dirasakan secara mendalam. Ini adalah domain pribadinya yang unik, yang tidak terlihat oleh dunia tetapi memiliki dampak signifikan pada area kehidupannya yang lebih dekat ke permukaan.

Saat kita pertama bertemu seseorang, hal yang daoat kita nilai adalah apa yang ia gunakan. Warna pakaiannya, warna rambut, hijab, cara ia berbicara, bersalaman, atau bagaimana ia menampilkan diri di media sosialnya. Kita menilai semua ini berdasarkan citra diri yang ditampilkan oleh orang tersebut.

Namun setelah kita berkenalan secara langsung, memulai perbincangan dan seseorang tersebut merespon pembicaraan tersebut, kita telah membuka satu lapisan bawang terluar. Tahap ini disebut sebagai resiporitas, yaitu keterbukaan balik dari seseorang kepada yang lainnya.

Hubungan ini bisa terus berlanjut jika satu sama lain saling membuka diri. Dan tidak menutup kemungkinan juga akan menutup Kembali, tergantung kemajuan suatu hubungan.

Ilustrasi analogi lapisan bawang dalam teori penetrasi sosial (Wikimedia Commons/Wikispaces), Kompas.com

Asumsi utama dari teori SPT dalam melihat hubungan adalah:

Asumsi 1: hubungan memiliki kemajuan dari tidak intim menjadi intim 

Hubungan komunikasi antarindividu dimulai dari tahapan superfisial dan bergerak secara kontinu ke arah yang lebih mendalam.

Asumsi 2: secara umum, perkembangan hubungan sistematis dan bisa diprediksi 

Hubungan antarindividu pada umumnya akan bergerak dengan cara yang teratur dan dapat diprediksi. Walaupun tidak tahu pasti arah sebuah hubungan atau dugaan masa depan hubungan itu, proses penetrasi sosial cukup teratur dan bisa diduga.

Asumsi 3: perkembangan hubungan mencakup depenetrasi (penarikan diri dan disolusi) 

Berhubungan dengan pemikiran bahwa perkembangan hubungan mencakup depenetrasi serta disolusi. Sebuah hubungan bisa menjadi berantakan, atau menarik diri (depenetrasi), serta kemunduran yang pada akhirnya menyebabkan disolusi hubungan.

Komunikasi memang bisa membawa sebuah hubungan maju ke tahap yang lebih intim. Namun, komunikasi juga bisa menggerakkan hubungan mundur ke tahap yang tidak intim. Misalnya dalam proses komunikasi yang penuh dengan konflik.

Asumsi 4: pembukaan diri adalah inti dari perkembangan hubungan 

Asumsi teori penetrasi sosial ini menyatakan bahwa pembukaan diri merupakan inti dari perkembangan hubungan. Pembukaan diri (self-disclosure) adalah proses pembukaan informasi mengenai diri sendiri kepada orang lain dengan tujuan tertentu.

Altman dan Taylor menjelaskan jika self-disclosure menjadi faktor utama perubahan hubungan yang semula tidak intim mejadi intim. Karena keterbukaan diri memungkinkan orang untuk saling mengenal dalam sebuah hubungan.

Untuk memahami perkembangan hubungan, Altman dan Taylor menggunakan teori pertukaran sosial dari John Thibaut & Harold Kelley. Dalam teori ini,  perilaku dan status hubungan diatur oleh evaluasi kedua belah pihak atas imbalan atau keuntungan yang dirasakan dan biaya interaksi satu sama lain.

Setidaknya terdapat tiga unsur yang diperhitungkan dalam menjalin hubungan untuk sampai pada tahap yang lebih mendalam:

  1. Ganjaran
  2. Pengorbanan
  3. Keuntungan

Sumber:

  1.  Stephen W. Littlejohn, Karen A. Foss, John G. Oetzel, Theories of Human Communication, Eleventh Edition
  2. Em Griffin, Andrew Ledbetter, Glenn Sparksa, First Lokk at Communication Theory, Tenth Edition

 

 

share :