Sejarahwan Anhar Gonggong mengatakan saat ini lebih mudah menjumpai seorang pejabat daripada menjumpai seorang pemimpin.
Hal tersebut ia sampaikan saat menjadi narasumber dalam acara Literasi Kebangsaan Jilid IV yang diselenggarakan oleh Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) pada Sabtu (11/11/2023).
Kegiatan yang mengambil tema “Pemuda Kini, Pahlawan Masa Depan” itu juga menghadirkan Rocky Gerung sebaagai narasumber kedua.
Dalam pemaparannya, Anhar membedakan sosok pemimpin dengan pejabat. Menurutnya, pemimpin tidak bisa korupsi karena pemimpin itu biasanya mengorbankan diri. Yang biasa melakukan tindakan korupsi itu adalah pejabat.
“Yang Namanya pemimpin itu, dan ini yang kaitannya dengan pahlawan adalah, orang yang mampu melampaui diri,” kata Anhar dalam acara Literasi Kebangsaan Jilid IV yang diselenggarakan oleh Universitas Insan Cita Indonesia dengan tema “Pemuda Kini, Pahlawan Masa Depan” pada Sabtu (11/11/2023).
“Yang ada sekarang, yang tampil sebagai pemimpin tidak bersikap selayaknya pemimpin, tapi hanya sekedar pejabat. Akibatnya apa yang terjadi? Ya mereka korup,” tambah Anhar.
Anhar kemudian menyinggung banyaknya kasus korupsi yang dilakukan oleh pejabat negara. Menurutnya, hal itu tentu jauh dari nilai-nilai kepahlawanan.
Meski begitu, Anhar mengajak kepada generasi muda untuk optimis menatap masa depan. Kuncinya ada pada kemampuan dalam menghadapi kenyataan masa kini dan menjawab tantangan itu.
Untuk bisa menjawab tantangan itu, Anhar meminta agar para generasi muda selalu belajar dan banyak membaca buku.
“Generasi muda, tolong gunakan waktu yang anda miliki untuk bersiap menghadapi tantangan dan di situ anda perlu belajar dan membaca,” tutur Anhar. (*)