Bahaya Mengintai di Balik Link Palsu, Jangan Sampai Terjerumus!

Artikel

Kanyaka Anindita

Sering kali kita menerima pesan singkat berisi link dari teman, keluarga, atau kerabat. Biasanya akan diiming-imingi dengan pesan persuasif atau tawaran pulsa hingga kuota gratis agar kita tertarik untuk membukanya. Namun tentu tidak semua link yang dibagikan merupakan link yang aman.

Dilansir dari kompas.com, bahaya yang dapat diakibatkan dari membuka link berbahaya yaitu adanya tindakan pengumpulan data. Jika kita memasukan data pribadi seperti e-mail dan nomor telepon ke tautan yang tidak jelas, bisa jadi data kita akan disalahgunakan atau diperjualbelikan. Membuka link yang tidak aman juga dapat menyebabkan virus masuk ke perangkat kita.

Selain menyalahgunakan data, bahaya lain yang mengintai dari link palsu adalah phising. Menurut Kementerian Keuangan (Kemenkeu), phising merupakan upaya untuk mendapatkan informasi pribadi. Modusnya adalah dengan mengaku sebagai pihak berwenang atau pihak yang terpercaya sehingga korban dengan sukarela akan memberikan datanya.

Pelaku bisa menggunakan e-mail atau website dengan nama yang mirip dengan e-mail dan website resmi. Setelah mengikuti perintah yang diinginkan, pelaku bisa menerima data pribadi yang kemudia bisa dijual atau menggunakan data tersebut untuk segera menipu.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penipuan yang diakibatkan oleh link palsu.

  1. Cek URL. Perhatikan penggunaan tag (https atau http), nama domain tidak menggunakan simbol atau nama aneh, dan top-level domain (.com, .co.id, dsb). Banyak link palsu yang menggunakan domain gratis seperti blogspot. Jadi ketika menemukan domain yang tidak jelas, kita bisa menghindarinya.
  2. Perhatikan tanda gembok di samping alamat URL website. Pastikan terdapat tanda gembok tersebut sehingga bisa dipastikan keamanannya.
  3. Perhatikan penggunaan kalimat di situs tersebut. Jika ada kalimat yang salah, hilang, atau tanda baca yang tidak lazim, tandanya situs tersebut tidak terpercaya.
  4. Perhatikan desain website. Website yang tidak terpercaya biasanya didesain dengan sederhana. Menampilkan terlalu banyak iklan di dalam situs juga menandakan link yang tidak aman.

Selanjutnya yang harus diwaspadai adalah ketika kita mendapatkan link dari pesan singkat. Pesan pengantar yang digunakan biasanya akan dengan gamblang menawarkan bonus berupa hadiah yang bombastis. Jangan sampai tergiur hingga mengikuti perintah untuk membuka link yang diberikan oleh nomor atau e-mail tidak dikenal.

share :