Dimulai Pasca Perang Dunia II, Ini Sejarah Lahirnya Ponsel

Artikel

Muhtar

Telepon seluler (ponsel) atau smartphone telah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia. Bahkan, tidak sedikit orang yang lebih memilih kehilangan dompet daripada kehilangan ponsel.

Menurut KBBI, ponsel adalah telepon mandiri yang menggunakan baterai, tanpa kabel, dan menerima suara melalui sinyal.

Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, ponsel bukan hanya alat untuk berkomunikasi. Ia telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan umat manusia.

Ponsel kini telah menjadi alat untuk mencari hiburan, menyelesaikan pekerjaan, hingga transaksi jual beli secara daring.

Sejarah Ponsel

Melansir dari Kompas.com, sejarah penemuan ponsel dimulai oleh perusahaan Amerika Serikat Bell Labs pada tahun 1946.

Setelah Perang Dunia II berakhir, dunia melihat kemajuan pesat dalam teknologi komunikasi. Pada tahun 1946, Bell Labs mengembangkan Mobile Telephone Service (MTS), produk ponsel pertama yang terhubung dengan mobil.

Ini memberikan pengguna kemampuan untuk melakukan panggilan suara melalui mobil mereka.

Namun, ada satu perbedaan besar dengan ponsel zaman modern: ponsel MTS pertama ini memiliki berat mencengangkan sekitar 36 kilogram, jauh lebih berat daripada smartphone rata-rata saat ini, yang hanya sekitar 150 hingga 250 gram.

Ponsel ini, meskipun berat, cukup populer di kalangan masyarakat Amerika Serikat pada saat itu. Popularitasnya terus meningkat dari tahun 1950-an hingga 1960-an.

Namun, kemajuan sebenarnya dalam dunia ponsel nirkabel baru dimulai pada tahun 1973, ketika seorang insinyur bernama Martin Cooper, yang saat itu bekerja di Motorola, berhasil menemukan telepon portabel yang dapat melakukan panggilan suara.

Meski begitu, ponsel pertama Motorola baru diperkenalkan satu dekade setelahnya. Ponsel ini dikenal dengan nama Motorola DynaTAC 8000X.

DynaTAC 8000X memiliki tubuh yang besar dan berat, dengan bobot mencapai 1 kilogram dan harganya sekitar 3.900 dolar AS (setara dengan sekitar Rp 58,2 jutaan pada saat itu).

Meskipun menjadi langkah besar menuju ponsel modern, DynaTAC 8000X masih menggunakan jaringan analog murni dan memiliki kelemahan dalam hal sinyal.

Setelah kemunculan Motorola, perusahaan teknologi lainnya mulai berlomba-lomba untuk memasuki pasar ponsel. Pada tahun 1987, Nokia memperkenalkan Mobira Cityman 900, yang memiliki bobot lebih ringan daripada DynaTAC, yakni sekitar 760 gram.

Hal ini adalah salah satu langkah awal menuju pengembangan ponsel yang lebih ringan dan portabel. Satu tahun setelahnya, pada tahun 1988, Samsung juga memasuki pasar dengan ponsel genggam mereka, yang diberi nama SH-100.

Sejak saat itu, perkembangan ponsel telah berkembang pesat, dengan perusahaan-perusahaan teknologi terus berinovasi dan berkompetisi untuk menghadirkan perangkat yang lebih kecil, lebih ringan, dan lebih canggih.

share :