Dirut Perum Bulog Sebut Sektor Pangan Butuh Digitalisasi

Berita

Muhtar

Direktur Utama Perum Bulog Prof. Dr. Bayu Krisnamurti mengatakan digitalisasi dalam sektor pangan saat ini bukan lagi kewajiban tetapi sudah menjadi kebutuhan.

Hal ini ia sampaikan saat menjadi narasumber dalam acara kuliah kebangsaan dengan tema “Pangan dan Masa Depan Bangsa di Era Digital” pada Kamis (11/01/2023).

Acara tersebut menjadi bagian dari rangkaian Dies Natalis ke-3 UICI yang jatuh pada 15 Januari 2024.

Dalam paparannya, Prof. Bayu mengungkapkan sistem pangan hari sudah sangat kompleks. Banyak tantangan-tantangan baru yang membutuhkan inovasi agar tercipta food security.

“Tidak sesederhana bahwa Indonesia itu subur makmur loh jinawi. Tidak cukup Indonesia itu mempunyai kapasitas produksi tetapi kita juga harus membangun the whole system agar tercipta food security,” kata Prof. Bayu.

Ia menyebutkan saat sistem pangan di Indonesia menghadapi tantangan 5 C, yaitu consumer, climate, constraint, conflict, dan covid.

Sistem pangan di Indonesia saat harus menghadapi masalah pertambahan konsumen. Setidaknya dalam 20 tahun, bertambah 50 juta orang yang harus diberi makan.

Selain itu, sistem pangan Indonesia juga menghadapi masalah krisis iklim.

“Di Jawa itu ada pranata mangsa atau musim tanam. Sekarang pranata mangsa sudah tidak bisa lagi dipakai. Kenapa? Karena climate-nya berubah,” jelasnya.

Dijelaskannya, sistem pangan di Indonesia saat ini semakin kompleks karena keterbatasan lahan, air, dan SDM. Belum lagi soal konflik yang mempengaruhi rantai pasok global dan covid-19. (*)

share :