Hidayat Nur Wahid: Indonesia Tegas Mendukung Kemerdekaan Palestina

Berita

Muhtar

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengatakan Indonesia tidak bisa abai dengan agresi militer yang dilakukan Israel terhadap Palestina.

Dalam webinar yang diselenggarakan oleh Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) pada Selasa (08/11/2023), Hidayat mengatakan peran aktif Indonesia dalam konflik Israel dengan Palestina merupakan amanat konstitusi.

“Dalam pembukaan undang-undang dasar 1945 alinea pertama dan Alinea keempatnya jelas memberikan penegasan yang luar biasa bagaimana sikap Indonesia,” kata Hidaya dalam webinar bertema “Indonesia dan Kemerdekaan Palestina”.

“Sikap Indonesia adalah mendukung kemerdekaan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan penjajahan harus dihapuskan di muka bumi karena tidak sesuai prinsip kemanusiaan dan prinsip keadilan. Dan di Alinea keempatnya Indonesia harus menghadirkan perdamaian dunia,” lanjut Hidayat.

Dalam sejarahnya, Hidayat menjelaskan hubungan baik Indonesia dengan Palestina yang sudah terjalin lama, bahkan saat Indonesia belum merdeka.

Ia mengungkapkan Palestina melalui Syaikh Muhammad Amin Al Husaini adalah salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia secara de facto.

Dukungan Syaikh Muhammad Amin Al Husaini pun banyak memengaruhi negara-negara di Timur Tengah untuk mengakui kemerdekaan Indonesia.

Hal yang sama juga dilakukan oleh tokoh-tokoh Indonesia terhadap Palestina, yaitu mendukung kemerdekaan negara tersebut.

Dukungan tersebut di antaranya disampaikan oleh tokoh Muhammadiyah K.H. Abdul Kahar Muzakkir. Selama di Timur Tengah, ia aktif menjembatani hubungan Indonesia dengan Palestina.

“Pada tahun 1938, KH Hasyim Asy’ari dan KH Wahab Hasbullah, beliau berdua memfatwakan keharusan bangsa Indonesia membantu perjuangan bangsa Palestina supaya tidak terjatuh dalam kekuasaan penjajahan Israel,” jelas Hidayat.

Sikap keberpihakan kepada bangsa Palestina itu juga ditunjukkan oleh Sukarno, yang merupakan presiden pertama Repuplik Indonesia. Sukarno menegaskan bahwa Palestina bukan hanya menjadi urusan bangsa Arab saja, tetapi juga Indonesia.

Dijelaskan Hidayat, dukungan terhadap Palestina itu berlanjut hingga sekarang di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

Presiden Jokowi menunjukkan sikap tegas mendukung Palestina. Bahkan, ketika negara-negara Arab mulai menormalisasi hubungan dengan Israel, Presiden Jokowi dengan tegas menolak melakukannya.

“Termasuk Indonesia menegaskan bahwa dia bersama Palestina dan mempunyai hutang sejarah terhadap kemerdekaan Palestina,” kata Hidayat.

“Jadi dari pendekatan sejarah, pendekatan politik, pendekatan formal kenegaraan, Indonesia mempunyai sikap yang sangat jelas, yang konsisten dari waktu ke waktu dan inilah yang terus diperjuangkan oleh pihak Indonesia,” tambahnya.

Donasi untuk Palestina

Menurut data United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) selama periode 7 Oktober hingga 1 November 2023, lebih dari 8.900 warga Palestina tewas akibat perang antara Israel dan kelompok militan Hamas.

Korban paling banyak terjadi di Jalur Gaza, dengan 8.805 jiwa tewas dan 22.240 orang terluka. Sementara di wilayah Tepi Barat, korban jiwa mencapai 128 orang, dengan 2.274 orang terluka.

Selain mengakibatkan korban jiwa dan luka, perang ini juga telah menyebabkan lebih dari seribu warga Palestina ditangkap oleh pihak Israel.

Untuk membantu warga Palestina, UICI membuka donasi melalui https://uici.online/donasi/ dan konfirmasi melalui WhatsApp 62857085536103.

“Tidak harus menjadi muslim untuk membela Palestina, karena membela Palestina adalah membela kemanusian”. (*)

share :