Ketua Komite I DPD RI Fachrul Razi mengungkapkan Universitas Insan Cita Indonesai (UICI) telah mempelopori penggunaan artificial intelligence (AI) dalam proses perkuliahan.
Hal tersebut ia sampaikan saat melakukan kunjungan ke Gedung Rektorat UICI di Jalan H.R Rasuna Said, Karet Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (24/08/2023).
“UICI sendiri telah mempelopori sangat jauh dengan menggunakan artificial intelligence, bisa belajar di mana pun, kapan pun, dan itu tidak terjebak pada ruang dan waktu,” kata Fachru Razi.
Ia mengatakan UICI telah mengembangkan sebuah platform yang sangat canggih. Melalui platform ini, para mahasiswa bisa kuliah tanpa meninggalkan daerah asal.
Menurut Fachrul Razi, sistem yang dibangun UICI sangat cocok dengan kondisi wilayah Indonesia yang terdiri 72.000 desa. Masyarakat di desa tidak perlu ke Jakarta untuk mendapatkan akses pendidikan tinggi.
“Mahasiswa atau alumni UICI yang belajar secara online, dia bisa mengaplikasikan dirinya terlibat di dalam kegiatan desa, mendigitalisasikan desa,” ungkap Fachru Razi.
“Jadi ada dua benefit, benefit untuk dirinya sendiri, mendapatkan ilmu dan teknologi kemudian mendapat gelar dan mendapat ijazah S1. Di sisi lain dia juga bisa menjadi agent of talent, digital talent, di desanya untuk bekerja membantu desanya dalam melakukan digitalisasi desa,” tambahnya.
Oleh karena itu, kata Fachrul Razi, platform yang dikembangkan UICI ini harus didukung oleh semua pihak demi mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Hal ini, kata Fachrul Razi, menjadi peluang Indonesia untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Oleh karena itu, proses ini harus didukung oleh semua pihak.
Ia, sebagai Ketua Komite I DPD RI berupaya menyambungkan ide ini dengan pemerintah agar digitalisasi tidak hanya terjadi di tingkat pusat tetapi juga hingga ke daerah.
“Kami dari komite I DPD RI sedang mempersiapkan RUU tentang pemerintah digital. Bukan hanya platform undang-undangnya saja tapi juga bagaimana menyiapkan itu sampai ke sumber daya manusia,” jelasnya.
“UICI menawarkan 72.000 desa memiliki satu talenta digital, satu sarjana teknologi yang dikuliahkan. Mereka sebagai pionir yang ada di desa dalam melakukan digitalisasi di tingkat desa. Smart village adalah sebuah konsep yang sangat futuristik. Inilah salah satu indikator kebangkitan Indonesia menuju Indonesia Emas 2045,” imbuhnya.