Ketua Dewan Pers Dukung UICI Jadi Medium Percepatan Perubahan Budaya Patriarki

Berita

Muhtar

Ketua Dewan Pers periode 2022-2025 Ninik Rahayu menyambut baik kehadiran Student Union Kajian Perempuan Insan Cita ini. Ia berharap dengan konsep digital, UICI mampu mempercepat perubahan budaya patriarki menjadi budaya yang setara.

“UICI dengan digitalnya mampu menjangkau di ranah-ranah yang selama ini sulit dijangkau. Oleh karena itu, menurut saya, UICI menjadi medium untuk menjembatani percepatan upaya merubah patriarki menjadi sebuah gerakan yang menghadirkan keadilan bagi perempuan,” kata Ninik saat menjadi narasumber dalam peluncuran Student Union Kajian Perempuan Insan Cita pada Jumat (14/04/2023).

Selain Ninik, hadir pula sebagai narasumber adalah Rocky Gerung. Keduanya membahas tema ‘Bersama KPIC, Kita Wujudkan Perempuan yang Berkualitas sebagai Simbol Kemerdekaan dan Semangat Keadilan Gender’.

Ninik mengungkapkan dalam tataran kebijakan, pemerintah sudah melakukan suatu hal yang baik terkait dengan permasalahan gender di Indonesia. Salah satunya meratifikasi konvensi anti diskriminasi terhadap perempuan.

Namun, lanjut Ninik, hal itu belum mainstream. Pemerintah masih terjebak pada aktivitas-aktivitas yang belum masuk pada program-program pembangunan secara menyeluruh.

“Kalau kita bicara soal kesetaraan dan keadilan pada perempuan, dia harus ada di bidang kesehatan, politik, sosial, budaya, keamanan. Tetapi apa faktanya? Dia belum mainstream,” kata Ninik.

Selain itu, lanjutnya, Kementerian Pemberdayaan Perempuan memerlukan data terpilah untuk menguji sebetulnya ketidakadilan pada perempuan itu terjadi di wilayah mana saja.

“Ini kenapa sih kok terus-menerus terjadi, kan harus berbasis pada data. Seberapa banyak perempuan yang mengalami ketidakadilan, dalam bentuk apa,” ungkapnya.

Menurutnya, kebutuhan akan data itu sangatlah penting mengingat budaya patriarki ini sangat besar implikasinya.

“Ada peminggiran perempuan, ada penomorduaan perempuan, ada stigmatisasi perempuan, ada beberapa bentuk kekerasan terhadap perempuan,” tegasnya.

Lebih lanjut, sebagai Ketua Dewan Pers, Ninik terus mendorong insan pers untuk menerapkan jurnalisme berspektif gender. Ia melihat saat ini masih banyak insan pers yang tidak adil dalam memberitakan kasus-kasus yang melibatkan perempuan.

Ninik mengungkapkan dewan pers sudah memiliki aturan dan berulangkali mengingatkan insan pers untuk tidak memberitakan sesuatu yang tidak ada kaitanya dengan sebuah peristiwa.

“Pada kasus terakhir, pada kasus anak berhadapan dengan hukum yang sedang ramai itu, tidak boleh latar belakang seksualnya segala macam diuambar. Itu sebenarnya tidak ada kaitanya dengan upaya untuk membuka kasus itu,” tambahnya.

Perlu diketahui Student Union merupakan unit kegiatan kemahasiswaan yang ada di UICI. Meskipun menerapkan sistem pendidikan digital, aktivitas Student Union tetap berjalan dengan efektif.

Dengan diluncurkannya Kajian Perempuan Insan Cita ini, maka Student Union di UICI bertambah menjadi 9. Sebelumnya UICI telah memiliki Jam’iyah Al-Qurra wa Al-Huffaz, Performing Art, Multimedia Club, Writing Club, English Club, IT Development Club, Insan Cita Public Relations Club, dan Arabic Club. (*)

share :