Firman Soejana memiliki komitmen tinggi dalam bidang pertanian. Tidak hanya produktif dalam bidang akademik, tetapi juga berperan lebih dalam mendorong inovasi dan efisiensi dalam sektor pertanian.
Perjalanan karir Firman dimulai dengan meraih gelar sarjana di program studi Teknologi Industri Pertanian, Universitas Trunojoyo Madura (UTM), pada tahun 2016. Ia menyelesaikan studi dalam waktu 3 tahun 5 bulan dan lulus dengan IPK 3,58, serta mendapatkan penghargaan sebagai mahasiswa berprestasi di Fakultas Pertanian.
Selama masa kuliah, Firman mempelajari berbagai aspek teknologi dan manajemen di sektor pertanian, yang menggabungkan pengetahuan tentang teknologi pertanian dan industri untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas sektor tersebut.
Selain kegiatan akademik, Firman juga aktif dalam organisasi kampus, termasuk Himpunan Mahasiswa Teknologi Industri Pertanian (HIMATIPA) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian UTM. Ia juga menjadi anggota Paguyuban Duta Kampus Potra-Potre UTM.
Setelah meraih gelar sarjana, Firman merasa masih banyak hal yang perlu dipelajari dan dieksplorasi. Pada tahun 2020, ia melanjutkan studi ke jenjang magister (S2) di Program Studi Teknik Industri Pertanian, Sekolah Pascasarjana IPB University.
Ia lulus pada tahun 2022 dengan predikat cum laude dan IPK 3,89. Selama studi S2, Firman terlibat dalam berbagai proyek penelitian.
Salah satu penelitian yang paling berkesan adalah proyek yang didanai melalui program Kedaireka dan Pertamina untuk tugas akhirnya yang berjudul “Sintesis Keton dari Asam Lemak Sawit dengan Katalis Layered Double Hydroxide.”
Selain itu, ia juga aktif dalam publikasi ilmiah, seperti yang disampaikan pada International Conference on Biomassa and Bioenergy.
Firman juga memegang peran sebagai Ketua Umum Forum Mahasiswa Pascasarjana Teknik Industri Pertanian (FORMATIP) dan aktif di organisasi lainnya, termasuk Forum Mahasiswa Pascasarjana dan Himpunan Mahasiswa Kewirausahaan Pascasarjana IPB University.
Puncak dari perjalanan pendidikan Firman adalah ketika ia memutuskan untuk melanjutkan studi doktoral pada tahun 2024 di Program Studi Teknik Industri Pertanian, Sekolah Pascasarjana IPB University, dengan beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Pada tahap ini, Firman berfokus pada penelitian dalam bidang Kecerdasan Buatan, dengan tujuan mengembangkan algoritma machine learning, IoT, Big Data, dan Artificial Intelligence yang dapat diterapkan dalam sistem pertanian.
Penelitian ini sejalan dengan kegiatannya sebagai Asisten Peneliti di BRAIN (Blockchain, Robotics, and Artificial Intelligence Network) IPB University.
Perjalanan panjang yang penuh dengan tantangan dan kesabaran ini memberikan banyak pelajaran berharga bagi Firman. Pendidikan dan pengetahuan menjadi faktor penting dalam membentuk karakter dan kariernya.
Firman percaya bahwa pendidikan adalah kunci utama untuk membuka pintu kesempatan dan meraih impian. Saat ini, ia menjabat sebagai Ketua Program Studi Teknologi Industri Pertanian di Universitas Insan Cita Indonesia. Posisi ini tidak hanya sekedar jabatan, tetapi juga tanggung jawab besar yang harus diemban dengan dedikasi dan integritas.
Sebagai seorang akademisi, Firman menyadari pentingnya melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat.
Pelaksanaan tiga hal ini saling mempengaruhi dan tidak dapat dipisahkan. Firman berupaya untuk tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter mahasiswa agar siap menghadapi tantangan dunia kerja dan kehidupan.
Dalam penelitian, ia terus mencari inovasi yang dapat memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan teknologi industri pertanian. Pengabdian kepada masyarakat menjadi wujud nyata dari penerapan ilmu yang dimiliki dan membantu masyarakat mengatasi berbagai permasalahan.
Firman yakin bahwa melalui pendidikan, kita bisa membawa perubahan positif dan berdampak kepada masyarakat. Dengan semangat kebersamaan dan kerja keras, kita dapat menciptakan perubahan yang signifikan dan berkelanjutan.