Pengertian, Hukum, dan Hikmah Puasa Ramadan

Artikel

Muhtar

Bagi umat Muslim di seluruh dunia, Ramadan adalah bulan yang ditunggu-tunggu kedatangannya. Pada bulan ini, umat Muslim diwajibkan menjalankan ibadah puasa.

Menurut bahasa, puasa adalah menahan diri dari sesuatu. Seperti menahan diri dari makan, minum, dan perbuatan yang lain.

Sedangkan menurut syariat, puasa adalah menahan diri dari makan, minum, dan segala perbuatan yang membatalkannya dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

Rasyid Ridha dalam Kitab Al Manar menjelaskan puasa sebagai menahan diri dari makan, minum dan bersenggama, mulai terbit fajar sampai terbenam matahari (Maghrib), karena mengharap keridhaan Allah dan menyiapkan diri untuk bertaqwa kepada Allah dengan jalan muraqabah (merasa selalu diperhatikan Allah) disertai mendidik kehendak dan keinginan.

Hukum Puasa Ramadan

Hukum puasa adalah wajib bagi umat Muslim yang sudah baligh. Allah berfirman dalam Surat Al Baqarah ayat 183-184:

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa. (Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”.

Meski merupakan ibadah wajib, ada beberapa orang atau golongan yang diperbolehkan tidak menjalankan puasa Ramadan, yaitu:

1. Orang yang sedang sakit atau dalam kondisi yang memerlukan perawatan medis.

2. Wanita hamil atau menyusui jika berpuasa dapat membahayakan dirinya sendiri atau bayinya.

3. Orang yang sedang dalam perjalanan jauh (musafir) dan membutuhkan perjalanan yang melelahkan.

4. Orang yang sudah tua dan tidak mampu untuk berpuasa.

Namun, orang-orang yang tidak berpuasa karena alasan-alasan di atas harus mengganti puasa mereka di kemudian hari. Selain itu, mereka juga dapat memberikan fidyah untuk mengganti setiap hari yang mereka lewatkan selama bulan Ramadan.

Hikmah Puasa

Puasa Ramadan memiliki banyak hikmah yang dapat diperoleh oleh seorang Muslim yang menjalankannya. Beberapa hikmah tersebut adalah:

1. Meningkatkan ketaqwaan

Puasa Ramadan menjadi momen bagi umat Muslim untuk meningkatkan ketaqwaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selama berpuasa, seorang Muslim dituntut untuk menjauhi perbuatan dosa dan meningkatkan kebaikan serta amal ibadah lainnya.

2. Meningkatkan empati

Puasa Ramadan juga menjadi momen untuk meningkatkan empati dan kepedulian kepada sesama. Seorang Muslim yang berpuasa akan lebih memahami perjuangan dan kesulitan yang dialami oleh orang yang tidak memiliki akses terhadap makanan dan minuman.

3. Meningkatkan kesehatan

Puasa Ramadan dapat meningkatkan kesehatan fisik dan mental. Selama berpuasa, tubuh menjadi lebih terbiasa untuk beradaptasi dengan kurangnya asupan makanan dan minuman, sehingga dapat memperbaiki metabolisme tubuh.

4. Menjadi lebih sabar dan disiplin

Berpuasa Ramadan membutuhkan kesabaran dan disiplin yang tinggi. Seorang Muslim dituntut untuk menahan diri dari makan dan minum selama satu hari penuh. Hal ini dapat membentuk karakter seseorang menjadi lebih sabar dan disiplin dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Selain itu, puasa Ramadan juga mengajarkan pentingnya pengendalian diri dalam menghadapi godaan dan cobaan yang datang dalam kehidupan.

share :