Rektor UICI Jadi Narasumber di BRIN, Bahas Artificial Intelligence untuk Pendidikan

Berita

Muhtar

Rektor Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) Prof. Dr. Laode Masihu Kamaluddin menjadi narasumber dalam webinar yang diselenggarakan oleh Pusat Riset Pendidikan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan tema “Kecerdasan Buatan dan Peran Manusia: Isu-Isu tentang Pendidikan Karakter” pada Kamis (20/07/2023).

Dalam paparannya, Prof. Laode menjelaskan dua model sistem pendidikan yang berkembang dewasa ini, yaitu sistem offline dan online.

Sistem pendidikan offline adalah sistem pendidikan yang digelar di dalam sebuah kelas di mana di situ ada dosen dan mahasiswa.

Sedangkan system pendidikan online adalah sistem pendidikan yang digelar secara jarak jauh dengan memanfaatkan perangkat teknologi sehingga dosen dan mahasiswa tidak bertemu secara langsung dalam satu ruang kelas.

Prof. Laode menjelaskan sistem pendidikan online saat ini sebenarnya dasar filosofinya adalah sistem pendidikan offline, yaitu hanya memindahkan tempat belajar dari kelas ke platform online.

Di sisi lain, tantangan pendidikan semakin kompleks. Dosen kini bukan lagi menjadi sumber utama pengetahuan.

“Mahasiswa kini semakin mudah mengakses pengetahuan. Hari ini, dengan adanya artificial intelligence, profesor telah diambil alih oleh google dan ChatGPT,” jelasnya.

Prof. Laode menjelaskan sistem pendidikan online seharusnya dasar filosofinya adalah digital dengan basis internet of things, big data, dan artificial intelligence.

Ia menjelaskan di tengah berkembangnya dua sistem pendidikan itu, lahir sebuah perguruan digital dengan nama Universitas Insan Cita Indonesia (UICI).

Menurut Prof. Laode, UICI sejak awal didirikan telah menegaskan diri sebagai perguruan tinggi digital yang proses pembelajarannya tidak terbatasi oleh jarak dan waktu.

Di UICI, jelas Prof. Laode, tugas dosen hanya menyiapkan bahan ajar yang kemudian dimasukkan ke dalam mesin, dan mahasiswa kemudian belajar dengan mesin.

“Karena aktifitas dosen itu termasuk aktifitas rutin, maka bisa diganti dengan mesin,” jelas Prof. Laode. (*)

share :