Tahun Baru Hijriah merupakan tahun baru dalam kalender Hijriah. Kalender Hijriah ini didasarkan pada pergerakan bulan.
Setiap bulan dalam kalender Hijriah dapat memiliki 29 atau 30 hari, sehingga membuat tahun Hijriah lebih pendek dari tahun dalam kalender Gregorian.
Kalender Hijriah ini memiliki 12 bulan, dimulai dengan Muharram dan ditutup dengan Dzulhijjah.
Keberadaan kalender Hijriah ini sangat penting bagi umat Islam. Berbagai peristiwa penting berpatokan pada kalender ini. Seperti puasa Ramadan, hari raya Idul Fitri, hari raya Idul Adha, Haji, dan lain-lain.
Penggunaan kalender hijriah ini tidak bisa dilepaskan dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW.
Seperti diketahui, hijrah merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah umat Islam. Hijrah menjadi titik balik dari perkembangan ajaran Islam.
Islam yang awal mulanya disebarkan di Kota Makkah tidak begitu berkembang karena tentangan dari kaum kafir Quraisy.
Namun, ketika Nabi melakukan hijrah ke Madinah, Islam dengan mudahnya diterima oleh penduduk setempat. Dari Madinah inilah, kekuatan Islam dibangun dan kelak menyebar ke berbagai penjuru wilayah.
Peristiwa Hijrah
Hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah dilatarbelakangi oleh perlawanan kaum kafir Quraisy yang menolak ajaran Islam.
Penolakan kaum kafir Quraisy itu ditunjukkan dengan cara yang kejam. Berulangkali, mereka menyakiti dan bahkan berniat membunuh Nabi Muhammad SAW.
Kekejaman itu tidak hanya ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW, tetapi juga kepada keluarga dan sahabat Nabi.
Karena kekejaman itu, akhirnya Nabi memerintahkan kepada umat Islam di Makkah untuk hijrah ke Madinah. Peristiwa itu terjadi pada musim panas tahun 622 Masehi.
Umat Islam di Makkah secara diam-diam meninggalkan rumah menuju Madinah dengan hanya menyisakan rumah tangga Nabi dan Abu Bakar.
Kepergian umat Islam itu diketahui oleh kaum kafir Quraisy. Mereka pun menyusun rencana untuk membunuh Nabi.
Sementara itu, Nabi Muhammad SAW telah mendapatkan arahan dari Jibril untuk melakukan hijrah. Ia menyusun strategi hijrah bersama Abu Bakar.
Bagian dari strateginya adalah, Nabi meminta Ali bin Abi Thalib untuk tinggal di rumahnya, menjaga barang-barang yang ada di dalamnya.
Hingga tiba saat penyergapan, kaum kafir Quraisy tidak menemukan Nabi Muhammad, melainkan Ali yang mengenakan selimut hijau milik Nabi.
Pada waktu itu, Nabi dan Abu Bakar telah meninggalkan rumah. Mereka menuju Madinah dengan memilih rute dan waktu yang tidak seperti perjalanan pada umumnya.
Dalam perjalanan, Nabi dan Abu Bakar sempat singgah di Gua Tsur selama tiga hari. Di gua ini, Nabi dan Abu Bakar bersembunyi dari kejaran kaum kafir Quraisy.
Perjalanan Nabi Muhammad SAW bersama dengan Abu Bakar ini dilakukan dengan penuh keprihatinan. Namun, dengan pertolongan Allah SWT, Nabi Muhammad SAW bersama dengan Abu Bakar berhasil sampai di Madinah dengan selamat.
Di Madinah, Nabi Muhammad SAW mendapat sambutan hangat dari penduduk Madinah dan kaum Muhajirin yang sudah terlebih dahulu tiba.
Makna Hijrah
Peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah memiliki makna yang sangat penting dalam sejarah Islam. Berikut adalah beberapa makna dari peristiwa hijrah:
- Penyebaran Islam yang Lebih Luas
Hijrah memungkinkan Islam untuk berkembang dan menyebar ke wilayah yang lebih luas. Di Madinah, Nabi Muhammad mendapat dukungan dan penerimaan yang lebih besar dari berbagai suku dan komunitas, yang memungkinkan Islam berkembang dengan cepat dan mencapai pengaruh yang lebih besar di wilayah Arab.
- Perubahan Sosial dan Peradaban
Hijrah Nabi Muhammad SAW mengubah sosial, politik, dan ekonomi masyarakat Arab pada waktu itu. Dalam periode pasca-hijrah, prinsip-prinsip Islam dan sistem nilai mulai diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pemerintahan, peradilan, dan hubungan sosial. Perubahan ini menginspirasi perkembangan peradaban Islam dan memberikan landasan untuk prinsip-prinsip keadilan, persamaan, dan kemajuan sosial.
- Peningkatan Persatuan dan Solidaritas
Peristiwa hijrah ini mendapat dukungan dari seluruh umat Islam dari berbagai latar belakang sosial, ekonomi, dan suku yang berbeda. Peristiwa ini menjadi tonggak dalam membentuk persatuan, solidaritas, dan kebersamaan di antara mereka. Umat Muslim belajar untuk saling mendukung, bekerja sama, dan membentuk ikatan yang kuat dalam membangun masyarakat Muslim yang kokoh.
- Perjuangan dalam Hijrah
Perjalanan dari Makkah ke Madinah ditempuh dengan berjalan kaki sejauh lebih dari 400 km. Di perjalanan, ada banyak sekali rintangan yang dihadapi oleh Nabi dan Abu Bakar. Pengejaran oleh kaum kafir Quraisy, terik sinar matahari, gurun pasir, dan lain-lain. Semua itu tidak akan bisa dilewati tanpa ada perjuangan yang gigih.
- Pertolongan Allah
Dalam peristiwa hijrah ini, Nabi Muhammad SAW berulangkali diselamatkan dari peristiwa yang membahayakan dirinya. Hal itu tidak lepas dari perencanaan yang matang dan kepasrahan kepada Allah SWT. Misalnya, saat Nabi diselematkan dari penggerebekan di rumahnya, adanya sarang laba-laba di gua Tsur, dan lain-lain.