UICI Gelar Roadshow PMB dengan Sekolah Indonesia Luar Negeri di Arab Saudi

Berita

Muhtar

Atase pendidikan dan Kebudayaan Indonesia di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Riyadh Arab Saudi Badrus Sholeh

Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) menggelar roadshow Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) dengan Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) di Arab Saudi secara virtual melalui Zoom Meeting pada Rabu (25/05/2022).

Atase pendidikan dan Kebudayaan Indonesia di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Riyadh Arab Saudi Badrus Sholeh dalam sambutannya menyampaikan bahwa SILN di Arab Saudi merupakan sekolah dengan jumlah siswa terbanyak kedua di dunia setelah Malaysia dengan jumlah siswa sebanyak 1.600.

Jumlah itu terdiri dari Sekolah Indonesia Riyadh 270 siswa, Sekolah Indonesia Jeddah 1.040 siswa, dan sekolah Indonesia Mekkah 250 siswa.

“Umumnya siswa-siswi  sekolah Indonesia luar negeri Arab Saudi putra-putri ekspatriat Indonesia yang bekerja di Arab Saudi,” kata Badrus.

Ia mengungkapkan banyak dari siswa-siswi di sekolah tersebut lahir dan besar di Arab Saudi. Sebagian besar dari mereka juga belum pernah balik ke Indonesia.

Oleh karena itu, Badrus berharap kehadiran UICI ini akan menambah rasa cinta mereka kepada Indonesia.

“Kehadiran UICI tentu saja akan menambah nasionalisme dan cinta kita terhadap tanah air Indonesia,” tambah Badrus.

Sementara itu Rektor UICI Prof. Laode Masihu Kamaluddin menjelaskan ada tiga model perguruan tinggi di Indonesia, yaitu pergurutan tinggi konvensional atau offline, perguruan tinggi dengan menggunakan model pendidikan jarak jauh (PJJ), dan perguruan tinggi digital.

“Dan jenis ketiga adalah universitas insan cita Indonesia  yang menggunakan platform pendidikan full digital yang tidak mengenal jarak, tidak mengenal space, dan kapan saja, di mana saja anda bisa berkuliah,” kata Prof. Laode.

Laode mengatakan mahasiswa UICI bisa belajar tanpa harus datang ke Jakarta karena adanya platform Artificial Intelligence Digital Simulator Teaching Learning System (AI DSTLS) sebagai machine learning.

“Universitas di dunia yang menggunakan simulator seperti ini baru enam. Yaitu pertama MIT di Amerika Serikat di Boston, kemudian Harvard University, Tokyo University, Colorado University, Universitas Insan Cita Indonesia, dan Oxford,” jelasnya.

Selanjutnya, Prof. Laode menyampaikan saat ini UICI telah memiliki 5 program studi, yakni Bisnis Digital, Informatika, Sains Data, Komunikasi Digital, dan Psikologi. Rencananya pada Januari 2023, ada dua program studi lagi yang akan dibuka, yakni Teknik Industri dan Teknologi Industri Pertanian.

“Harapanya para guru melihat UICI ini sebagai sebuah pilihan untuk mengirimkan putra-putri terbaik dari SMA (sederajat) dan kemudian kita berharap kita dapat bekerja sama di kemudian hari,” tutup Prof. Laode. (*)

share :