Indonesia berpeluang menjadi negara dengan perekonomian terbesar keempat di dunia setalah China, India, dan Amerika Serikat. Hal itu bisa tercapai dengan satu catatan yaitu terpenuhinya kebutuhan talenta digital.
Menurut survei yang dilakukan oleh McKinsey, Indonesia membutuhkan setidaknya 9 juta talenta digital. Jumlah 9 juta talenta digital itu ditanggung oleh seluruh daerah yang ada di Indonesia, termasuk Maluku Tengah.
“Sehubungan dengan ini, UICI mengambil visi dan posisi, yaitu sebagai universitas digital pertama di Indonesia, kemudian mengambil fokus utama bagaimana Indonesia melakukan digitalisasi,” kata Rektor Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) Prof. Laode Masihu Kamaluddin dalam acara sosialisasi dan diskusi ‘Melahirkan Digital Talent di Maluku Tengah’, Selasa (31/05/2023).
“Dalam rangka itu, UICI hadir membantu pemerintah daerah Maluku Tengah memastikan digitalisasi berjalan dengan baik,” lanjut Prof. Laode.
Prof. Laode mengungkapkan untuk melahirkan talenta digital itu, UICI mempunyai visi to reach the unreachable, menjangkau yang tak terjangkau.
Dengan visi ini, UICI menjadi perguruan tinggi yang mendatangi mahasiswa, bukan sebaliknya. Sehingga UICI menjadi perguruan tinggi yang mudah dijangkau, baik secara jarak maupun biaya.
Sementara itu Ketua Umum MD KAHMI Maluku Tengah Dr. Rakib Sahubawa menyampaikan syarat sebuah negara itu maju adalah masyarakatnya berkualitas. Salah satu indikator dari kualitas itu adalah penguasaan teknologi dan informasi.
“Dalam konteks ini, UICI, sebagai perguruan tinggi digtal pertama di Indonesia mempunyai peran yang besar dalam membangun sumber daya manusia yang kompeten dan profesional, terutama di Maluku Tengah,” tutur Dr. Rakib yang juga menjabat Sekretaris Daerah Maluku Tengah.
Oleh karena itu, ia berharap UICI memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Maluku Tengah untuk menimba ilmu dan berkarya di perguruan tinggi melalui UICI.
“Insya Allah dalam waktu dekat perwakilan pengurus Majelis Daerah Maluku Tengah akan berkunjung secara langsung ke UICI untuk melihat dan berdiskusi tentang pengembang sumber daya manusia di Kabupaten Maluku Tengah,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan dukungan MD KAHMI Maluku Tengah terhadap UICI. Dukungan itu akan dituangkan dalam bentuk penandatanganan Memorandum of Uderstanding (MoU) antara MD KAHMI Maluku Tengah dengan UICI.
Kegiatan sosialisasi dan diskusi ‘Melahirkan Digital Talent di Maluku Tengah’ digelar secara hybrid.
Dari pihak UICI, hadir mendampingi Prof. Laode adalah Wakil Rektor bidang R&D dan Digital Advancement Dr.Eng Jaswar Koto, C.Eng C.Mar Eng; Wakil Rektor bidang Administrasi, Keuangan, Sumber Daya Insani, dan Kerja Sama Lely Pelitasari Soebekty, S.P., M.E; serta Kepala Lembaga Penerimaan Mahasiswa Baru dan Beasiswa Sujana Sulaeman.
Sementara Dr. Rakib didampingi Ketua ICMI Maluku Tengah Jauhari Tuarita, Kepala Bappalitbangda Maluku Tengah Bob Rahmat, Kadis Perikanan Maluku Tengah Haris Bandjar, Ketua IDI Maluku dr. Saleh Tualeka, dan Ketua Yayasan STIKIP Gotong Royong Masohi H. Autan Said Patty.