UICI, Kampus Digital Pertama yang Bakal Jadi Pilihan Utama

Prestasi & Karya

Muhtar

Penulis: Fitrinela Patonangi (Mahasiswa Baru UICI Batch 6)

Diresmikan 15 Januari 2021 oleh Presiden RI Joko Widodo. Itu menjadi titik awal, lahirnya kampus digital pertama di Indonesia.

Di usia yang sangat belia, kampus ini telah menyelenggarakan enam kali penerimaan mahasiswa baru. Saat ini proses Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Batch 7.

Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) lahir dari kesadaran bahwa mencerdaskan kehidupan bangsa adalah tanggung jawab seluruh masyarakat Indonesia. Tak terkecuali alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang tergabung dalam Korps Alumni HMI (KAHMI).

Sebagai kampus berbasis digital, seluruh proses perkuliahan di UICI tentunya mengandalkan sistem teknologi. Tak hanya proses belajar mengajar, termasuk juga untuk Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek). Meski via online atau dalam jaringan (daring), namun feel-nya lebih menantang dari ospek tatap muka di kampus pada umumnya.

Pra ospek (Digication), setiap mahasiswa baru (maba) diberikan penugasan dengan tema bebas. Mulai dari membuat desain graphis dalam bentuk poster, animasi video content creator berbasis video profil pribadi, website sampai streaming.

Penugasan seperti itu memberi sinyal bahwa ruang kompetisi dan adaptasi upgrade digital mesti dimiliki mahasiswa UICI. Menantang sekaligus menarik.
Sedikit-sedikit kaget, sedikit dikit bertanya, sepekan pertama akhirnya belajar menerima, beradaptasi bahwa UICI memang cerdas memikirkan sampai sedetail itu. Sehingga kita yang mahasiswa belajar fair, UICI berani menjadi kampus digital pertama.

Awalnya saya mengira UICI seperti kampus lain yang juga memilih sistem digital sekalipun tidak full 100 persen. Saya berani bilang jadi mahasiswa UICI sampai jadi sarjana itu membanggakan. Sebab prosesnya tidak mudah dan yakinlah anda tidak akan menjadi sarjana asal-asalan.

Sistem perkuliahannya menggunakan Learning Management System (LMS) yang dapat diakses oleh mahasisiwa UICI di sia.uici.ac.id dan aiclass.uici.ac.id. LMS ini digunakan mulai dari mengurus Kartu Rencana Studi (KRS), jadwal perkuliahan, materi dari mata kuliah dan masih banyak lagi.

Saat ini UICI memiliki tujuh program studi unggulan. Diantaranya bisnis digital, sains data, komunikasi digital, informatika, digital neuropsikologi, teknik industri dan teknologi industri pertanian. Sekalipun kuota terbatas, UICI juga memberikan kesempatan bagi calon maba mendapatkan beasiswa.

Untuk wadah mahasiswa mengasah minat bakat, terdapat program UICI Student Unions. Didalamnya terdapat beragam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), anatra lain, Jami’yah al-Qurr wa al-Huffadz, Performing Art Comedy, Multimedia, Writing, English, IT Development, Public Relations, Arabic, Kajian Perempuan Insan Cita dan Green Activists.

Meski dikemas dalam bentuk digital, namun semua UKM tersebut bisa berjalan efektif dan efesien. Plusnya, setiap mahasiswa UICI boleh memilih lebih dari satu unit kegiatan.

UICI dengan tagline-nya ” Mulailah Kuliah dimana saja, kapan saja, dan apapun device-nya ”  akan berhasil menghipnotis siapa saja dan memudahkan siapa saja dari tempat yang berbeda. Peminatnya bukan hanya bermukim di Indonesia, namun juga warga Indonesia yang bermukim di luar negeri.

Setelah beberapa pekan menjadi Mahasiswa UICI, kampus digital tersebut tidak bisa dipandang sebelah mata, bagaikan jantung manusia yang terus berdenyut memompa darah yang mengandung oksigen ke seluruh tubuh, sedikit saja santai dan tidak fokus maka akan tertinggal, kalau kata Almarhum Rahimahullah Bapak BJ Habibie, Presiden Indonesia ke-3. “ Bahwa hidup itu seperti mengendarai sebuah sepeda. Untuk menjaga keseimbangan , kamu harus terus bergerak”.

UICI adalah kampus yang menjadikan mahasiswanya menjadi mahasiswa yang mandiri dan belajar bertanggungjawab.

Zaman dewasa ini yang serba digital pada akhirnya menuntut setiap orang mesti beradaptasi dan menerima perubahan. Demikian pula yang saya lihat jika memilih kuliah di UICI. Awal-awal saya dan sama seperti yang lain pasti ada semacam shock terapy. Saya berpikir UICI tak akan seindah flayer dan iklannya, namun semuanya keliru. Saya melihatnya berbeda, ada sisi yang matang atas lahirnya UICI.

UICI bukan kampus pilihan terakhir, namun UICI bakal menjadi pilihan utama bagi tamatan SMA dan sederajat. Asalkan mau sedikit beradaptasi dengan sistem digital. Sistem ini memberikan ruang kompetisi secara fair. Bagi yang siap beradaptasi dengan sistem tersebut, maka mereka akan bisa melalui proses perkuliahan sampai meraih gelar sarjana. (*)

share :