Universitas Bina Insani Kunjungi UICI, Diskusi Soal Pendidikan Digital

Berita

Muhtar

Universitas Bina Insani melakukan kunjungan ke Gedung Rektorat Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) di Jalan H.R Rasuna Said, Karet Kuningan, Jakarta Selatan, pada Selasa (24/01/2023).

Hadir dalam kunjungan tersebut Ketua Yayasan Kemajuan dan Kesejahteraan Anak Bangsa Luthvi Rachman, Rektor Universitas Bina Insani Dr. Indra Muis, S.S., M.M., Kepala Bagian Akademik Lala Wiladiyah, dan Kepala Bagian IT Rully Pramudita.

Rombongan dari Universitas Bina Insani itu disambut oleh Rektor UICI Prof. Laode Masihu Kamaluddin bersama dengan Wakil Rektor bidang Akademik Dr.Eng Jaswar Koto dan Wakil Rektor bidang Non Akademik Lely Pelitasari Soebekty.

Dalam sambutannya, Dr. Indra Muis menyampaikan maksud dan tujuan Universitas Binsa Insani berkunjung ke UICI dalam rangka silaturrahmi dan diskusi tentang pendidikan digital.

Ia mengatakan kedatangannya ke UICI berangkat dari rasa penasaran dengan progres yang dijalankan oleh UICI sebagai universitas digital.

“Kami sebenarnya curiousity, ada rasa keingintahuan. Luar biasa UICI dengan konsep digital campuss dapat dikatakan sebagai pionir pendidikan digital di Indonesia,” kata Dr. Indra Muis.

Dr. Indra mengungkapkan, sejak 2014 Universitas Bina Insan sebenarnya telah menerapkan model pembelajaran jarak jauh berupa e-learning. Hal itu benar-benar terasa fungsinya saat terjadi pandemi Covid-19.

“Kalau kita perhatikan perjalanan e-learning semenjak kita secara organisasi belajar, banyak sekali varian-variannya. Tentunya pada kesempatan ini izinkan kami untuk memperluas wawasan kami terkait e-learning tersebut,” jelas Dr. Indra.

Indra menambahkan dari pertemuan ini diharapkan dapat terjalin suatu kerja sama yang saling menguatkan di bidang tridharma perguruan tinggi.

“Mudah-mudahan kebersamaan kami dengan UICI bisa saling menguatkan institusi kita masing-masing,” tambah Dr. Indra.

Sementara Prof. Laode menjelaskan bahwa UICI merupakan universitas digital yang dirancang untuk menjawab tantangan bangsa Indonesia di masa yang akan datang, terutama terkait bonus demografi.

Dengan bonus demografi itu, diharapkan Indonesia mampu menjadi negara nomor empat di dunia secara ekonomi.

“Nomor satu adalah China, kemudian India, Amerika Serikat, nomor empat diperebutkan oleh Indonesa dan Jepang,” kata Prof. Laode.

Prof. Laode menegaskan Indonesia akan mampu menjadi nomor empat secara ekonomi apabila defisit 9 juta talenta digital terpenuhi.

Lebih lanjut Prof Laode mengungkapkan bahwa UICI didirikan dalam rangka mewujudkan salah satu tujuan dari berdirinya Negara Indonesia, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dengan fokus pada pemerataan pendidikan.

“Atau menjangkau Indonesia ini dengan konsep yang kita sebut dengan pemerataan pendidikan dengan jargon to reach the unreachable,” jelas Prof. Laode. (*)

share :